√Contoh Soal Tara Kalor Mekanik ⊗ Full Pembahasanya

Pembahasan Soal MIPA , Baik dari segi perhitungan serta rumus singkatnya, sangatlah dibutuhkan untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa.Kebanyakan dari siswa itu kurang menyukainya karena mereka menganggapnya sangatlah rumit dan susah dengan berbagai rumus yang ada.

√Contoh Soal Tara Kalor Mekanik ⊗ Full Pembahasanya

Dan jika kita lihat dari sisi yang positif, MIPA -Matemarika dan csnya jika kita nalar dari segi logika sebenarnya sangatlagh mudah. Dan kita tidak perlu menghapal rumusnya. Sebab pada dasarnya MIPA meruapakan ilmu pasti yang memang sudah di tentukan dan di golongkan solusi dari permasalahan yang ada,.

Trik Menyukai MIPA : kita jangan anggap MIPA itu pelajaran yang membosankan,dan susah, saat belajar MIPA kita hubungankan dengan dengan kehidupan sehari-hari, belajar MIPA bisa kita buat ke sebuah cerita yang menarik

Terkait:


Contoh soal tara kalor mekanik

1. 2 kkal (kilokalori) = ….. kalori ?

Pembahasan

1 kkal = 1000 kalori

2 kkal = 2 (1000 kalori) = 2000 kalori

2. 4 Kalori = ….. kalori ?

Pembahasan

1 Kalori (huruf K besar) = 1 kkal = 1000 kalori

4 Kalori = 4 (1000 kalori) = 4000 kalori

3. 10 kalori = ….. Joule ?

Pembahasan

1 kalori = 4,186 Joule

10 kalori = 10 (4,186 Joule) = 41,86 Joule 

4. 5 kkal = ….. Joule ?

Pembahasan

1 kkal = 1000 kalori = 4186 Joule

5 kkal = 5 (4186 Joule) = 20930 Joule

5. 2000 Joule = ….. kkal ?

Pembahasan

4186 Joule = 1 kkal

8372 Joule = 8372 / 4186 = 2 kkal

2000 Joule = 2000 / 4186 = 0,4777 kkal

Ebook Pembahasan Soal Suhu, Kalor, Perpindahan kalor, Asas Black 147,4 kB

(Jumlah halaman : 15)

Materi Pembahasan Soal :

  1. Contoh soal kalibrasi termometer
  2. Contoh soal konversi skala suhu
  3. Contoh soal pemuaian panjang
  4. Contoh soal pemuaian luas
  5. Contoh soal pemuaian volume
  6. Contoh soal kalor
  7. Contoh soal tara kalor mekanik
  8. Contoh soal kalor jenis dan kapasitas kalor
  9. Contoh soal kalor laten, kalor lebur, kalor uap
  10. Contoh soal perpindahan kalor secara konveksi
  11. Contoh soal perpindahan kalor secara konduksi
  12. Contoh soal perpindahan kalor secara radiasi
  13. Contoh soal asas Black

Contoh soal teleskop (teropong) bintang

1. Suatu teropong bintang terdiri dari dua lensa cembung. Lensa cembung yang berjarak lebih jauh dari mata pengamat dinamakan lensa obyektif dan lensa cembung yang berjarak lebih dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa okuler. Panjang fokus lensa obyektif adalah 400 cm dan panjang fokus lensa okuler adalah 20 cm. Jika mata pengamat normal dan berakomodasi minimum, tentukan :
a) perbesaran total teropong bintang (M),
b) jarak antara lensa obyektif dengan bayangan yang dihasilkan lensa oleh obyektif (sob’) ,
c) jarak antara bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan lensa okuler (sok)
d) jarak antara kedua lensa cembung
Pembahasan
Diketahui :
Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 400 cm
Panjang fokus lensa okuler (fok) = 20 cm
Mata berakomodasi minimum karenanya bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa obyektif berada tepat di titik fokus kedua lensa obyektif dan titik fokus pertama lensa okuler.
Jawab :
a) Perbesaran total teropong bintang (M)
Rumus perbesaran teropong bintang ketika mata berakomodasi minimum :
M = fob / fok
Perbesaran teropong bintang adalah :
M = 400 cm / 20 cm = 20 kali
Bayangan akhir bersifat maya dan terbalik. Bandingkan dengan penjelasan pada topik alat optik teropong bintang.

b) Jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’)
Jika mata pengamat berakomodasi minimum maka jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) = panjang fokus lensa obyektif (fob) = 400 cm = 4 meter.
Bandingkan dengan penjelasan pada topik rumus alat optik teropong bintang.

c) Jarak “benda” dari lensa okuler (sok)
Apabila mata berakomodasi minimum maka jarak antara bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan lensa okuler (sok) = panjang fokus lensa okuler (fok) = 20 cm = 0,2 meter.

d) Jarak antara kedua lensa cembung
Jarak antara kedua lensa cembung = panjang teropong bintang (l) = panjang fokus lensa obyektif (fob) + panjang fokus lensa okuler (fok) = 400 cm + 20 cm = 420 cm.

2. Seorang bermata normal menggunakan teropong bintang untuk mengamati sebuah obyek. Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler adalah 20 cm. Perbesaran total teropong bintang ketika mata berakomodasi minimum adalah 40 kali. Hitunglah panjang fokus lensa okuler (fok) dan panjang fokus lensa obyektif (fob)
Pembahasan
Diketahui :
Panjang teropong bintang (l) = 20 cm
Perbesaran total teropong bintang (M) = 40 kali
Jawab :
Bila mata berakomodasi minimum maka panjang fokus lensa okuler (fok) + panjang fokus lensa obyektif (fob) = panjang teropong bintang (l)
fok + fob = l
fob = l – fok
fob = 20 – fok —–> Persamaan 1

Rumus perbesaran total teropong bintang (M) :
M = fob / fok
fob = M fok
fob = 40 fok —–> Persamaan 2

Panjang fokus lensa okuler :
Gantikan fob pada persamaan 1 dengan fob pada persamaan 2 :
fob = 20 – fok
40 fok = 20 – fok
40 fok + fok = 20
41 fok = 20
fok = 20 cm / 41
fok = 0,5 cm
Panjang fokus lensa okuler adalah 0,5 cm.

Panjang fokus lensa obyektif :
fob = 20 – fok
fob = 20 – 0,5
fob = 19,5 cm

Ebook Pembahasan Soal Alat Optik 193 kB

Jumlah halaman : 31

Materi Pembahasan Soal :

  1. Contoh soal cermin cekung
  2. Contoh soal cermin cembung
  3. Contoh soal lensa cekung
  4. Contoh soal lensa cembung
  5. Contoh soal lensa ganda cembung cembung
  6. Contoh soal lensa ganda cembung cekung
  7. Contoh soal alat optik mata
  8. Contoh soal alat optik lensa kontak
  9. Contoh soal alat optik kacamata
  10. Contoh soal alat optik lup
  11. Contoh soal alat optik mikroskop
  12. Contoh soal alat optik teleskop (teropong bintang)
  13. Contoh soal alat optik kamera

Daya listrik

Pengertian Daya Listrik

Daya yang dipelajari pada materi usaha dan energi diartikan sebagai usaha yang dilakukan selama selang waktu tertentu. Usaha merupakan proses perubahan energi karenanya daya bisa dipahami sebagai perubahan energi selama selang waktu tertentu.

Daya listrik merupakan perubahan energi listrik selama selang waktu tertentu. Pada ulasan tentang potensial listrik dijelaskan bahwa perubahan energi potensial listrik terjadi ketika muatan listrik melewati beda potensial listrik.

Rumus Daya Listrik

Secara matematis perubahan energi potensial listrik (ΔEP) sebanding dengan muatan (Q) dan tegangan listrik (V), dinyatakan melalui persamaan ΔEP = Q V. Daya merupakan perubahan energi potensial listrik selama selang waktu tertentu, secara matematis dinyatakan melalui persamaan 1 :

Daya listrik 1

Muatan listrik yang mengalir selama selang waktu tertentu merupakan arus listrik, secara matematis dinyatakan melalui persamaan I = Q/t. Persamaan 1 dapat diubah menjadi persamaan 2 :

Daya listrik 2

Berdasarkan kedua persamaan ini disimpulkan bahwa perubahan energi listrik selama selang waktu tertentu terjadi ketika arus listrik melewati beda potensial listrik tertentu. Daya listrik sebanding dengan kuat arus listrik dan potensial listrik karenanya apabila arus listrik dan/atau potensial listrik bertambah maka daya listrik juga bertambah.

Apabila arus listrik mengalir melalui suatu resistor maka daya listrik dihitung menggunakan persamaan 3 atau persamaan 4.

Daya listrik 4

Satuan Daya Listrik

Berdasarkan persamaan 1, satuan Sistem Internasional energi adalah Joule dan satuan Sistem Internasional waktu adalah sekon sehingga satuan daya listrik adalah Joule/sekon, disingkat J/s. Joule/sekon disebut juga Watt. 1 Watt = 1 Joule/sekon.

Berdasarkan persamaan 2, satuan potensial listrik adalah Volt dan satuan kuat arus listrik adalah Ampere sehingga satuan daya listrik adalah Volt Ampere, disingkat VA.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√Contoh Soal Tara Kalor Mekanik ⊗ Full Pembahasanya"

Posting Komentar