√Hambatan Jenis ⊗ Full Pembahasanya

Pembahasan Soal MIPA , Baik dari segi perhitungan serta rumus singkatnya, sangatlah dibutuhkan untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh setiap siswa.Kebanyakan dari siswa itu kurang menyukainya karena mereka menganggapnya sangatlah rumit dan susah dengan berbagai rumus yang ada.

√Hambatan Jenis ⊗ Full Pembahasanya

Dan jika kita lihat dari sisi yang positif, MIPA -Matemarika dan csnya jika kita nalar dari segi logika sebenarnya sangatlagh mudah. Dan kita tidak perlu menghapal rumusnya. Sebab pada dasarnya MIPA meruapakan ilmu pasti yang memang sudah di tentukan dan di golongkan solusi dari permasalahan yang ada,.

Trik Menyukai MIPA : kita jangan anggap MIPA itu pelajaran yang membosankan,dan susah, saat belajar MIPA kita hubungankan dengan dengan kehidupan sehari-hari, belajar MIPA bisa kita buat ke sebuah cerita yang menarik

Terkait:


Hambatan jenis

Pada tulisan tentang arus listrik telah dibahas rapat arus listrik, demikian juga medan listrik sudah dijelaskan pada tulisan tentang medan listrik. Medan listrik dan arus listrik ada pada suatu konduktor apabila ada beda potensial pada konduktor tersebut, sebaliknya jika tidak ada beda potensial maka medan listrik dan arus listrik juga tidak ada.

Pada konduktor logam, medan listrik berbanding lurus dengan rapat arus listrik, di mana perbandingan medan listrik terhadap rapat arus listrik bernilai konstan. Nilai perbandingan medan listrik terhadap rapat arus disebut resistivitas atau hambatan jenis. Secara matematis hubungan antara medan listrik, rapat arus dan hambatan jenis dinyatakan dalam persamaan :

Hambatan jenisKeterangan : ρ = hambatan jenis, E = medan listrik, J = rapat arus

Salah satu rumus medan listrik adalah E = V/s di mana V = beda potensial listrik = tegangan listrik dan s = jarak, sehingga satuan medan listrik adalah Volt/meter (V/m). Rumus rapat arus adalah J = I/A di mana I = arus listrik dan A = luas penampang konduktor, sehingga satuan rapat arus adalah Ampere/meter kuadrat (A/m2). Rumus hambatan jenis adalah ρ = E/J sehingga satuan hambatan jenis adalah V/m : A/m2 = V/m x m2/A = V/A (m) = Ω m (baca : Ohm meter). Ω = Volt/Ampere merupakan satuan hambatan listrik, mengenai satuan ini dijelaskan pada tulisan tentang hukum Ohm.

Nilai hambatan jenis terbesar dimiliki oleh isolator listrik atau penghantar listrik yang buruk sedangkan nilai hambatan jenis terkecil dimiliki oleh konduktor listrik atau penghantar listrik yang baik. Semakin baik suatu konduktor menghantar arus listrik, semakin kecil hambatan jenis konduktor tersebut. Urutan konduktor logam yang mempunyai hambatan jenis terbesar hingga terkecil adalah timah, baja, aluminium, emas, tembaga, perak. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai hambatan jenis suatu benda menyatakan ukuran kemampuan benda tersebut dalam menghambat arus listrik.

Konduktor yang baik dan mematuhi hukum Ohm, pada suatu suhu tertentu nilai hambatan jenisnya tidak bergantung pada medan listrik, artinya jika besar medan listrik berubah maka nilai hambatan jenis tidak berubah. Sebaliknya konduktor yang tidak mematuhi hukum Ohm, nilai hambatan jenisnya bergantung pada medan listrik, artinya bila besar medan listrik berubah maka nilai hambatan jenis juga berubah.

Nilai hambatan jenis hamkonduktor logam bergantung pada suhu. Apabila suhu logam bertambah maka nilai hambatan jenis logam meningkat, sebaliknya jika suhu logam berkurang maka nilai hambatan jenis logam menurun. Ketika suhu bertambah, atom-atom bergerak lebih cepat dan tersusun tidak teratur sehingga menghalangi gerakan elektron, menyebabkan aliran elektron menjadi lebih lambat. Pada saat suhu berkurang, atom-atom bergerak lambat dan tersusun lebih teratur sehingga aliran elektron lebih lancar.

Kebalikan dari hambatan jenis (resistivitas) adalah konduktivitas. Secara matematis, hubungan antara resistivitas dan konduktivitas dinyatakan melalui persamaan :
σ = 1/ρ
Keterangan : σ = konduktivitas konduktor, ρ = resistivitas konduktor.
Satuan resistivitas adalah Ωm sehingga satuan konduktivitas adalah 1/Ωm = (Ωm)-1

Nilai konduktivitas terbesar dimiliki oleh konduktor listrik atau penghantar listrik yang baik sedangkan nilai konduktivitas terkecil dimiliki oleh isolator listrik atau penghantar listrik yang buruk. Semakin baik suatu konduktor menghantar arus listrik, semakin besar konduktivitas konduktor tersebut. Urutan konduktor logam yang mempunyai konduktivitas terbesar hingga terkecil adalah perak, tembaga, emas, aluminium, baja, timah. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai konduktivitas suatu benda menyatakan ukuran kemampuan benda tersebut dalam menghantar arus listrik. Perak mempunyai konduktivitas besar tetapi mahal sehingga tembaga lebih banyak digunakan sebagai penghantar arus listrik.

Referensi

Hambatan listrik

Rumus Hambatan Listrik

Pada tulisan tentang hukum Ohm telah diturunkan rumus yang menyatakan keterkaitan antara tegangan listrik (V), arus listrik (I) dan hambatan listrik (R). Secara matematis dinyatakan melalui persamaan :

Hambatan listrik 1

Persamaan ini menunjukkan bahwa hambatan listrik (R) berbanding lurus dengan tegangan listrik (V) dan berbanding terbalik dengan arus listrik (I). Jika tegangan listrik semakin besar maka hambatan listrik semakin besar, sebaliknya apabila kuat arus listrik semakin besar maka hambatan listrik semakin besar. Persamaan ini menjelaskan hukum Ohm hanya ketika hambatan listrik (R) bernilai konstan. Jika hambatan listrik tidak konstan maka persamaan ini tidak menjelaskan hukum Ohm tetapi menjelaskan hambatan suatu konduktor.

Pada artikel berjudul hukum Ohm telah dijelaskan juga keterkaitan antara hambatan listrik konduktor (R), hambatan jenis atau resistivitas konduktor (ρ), panjang konduktor (l) dan luas penampang konduktor (A). Secara matematis dinyatakan dalam persamaan :

Hambatan listrik 2

Berdasarkan persamaan ini disimpulkan bahwa hambatan listrik berbanding lurus dengan hambatan jenis dan panjang konduktor, tetapi berbanding terbalik dengan luas penampang konduktor. Dengan kata lain, hambatan listrik bertambah apabila hambatan jenis dan/atau panjang konduktor bertambah, sebaliknya hambatan listrik berkurang jika luas penampang konduktor bertambah.

Jika panjang konduktor (l) dan luas penampang (A) bernilai konstan maka hambatan listrik (R) bergantung hanya pada hambatan jenis (ρ). Jika hambatan jenis bertambah maka hambatan listrik bertambah, sebaliknya apabila hambatan jenis berkurang maka hambatan listrik berkurang. Nilai hambatan jenis masing-masing konduktor berbanding lurus dengan suhu, bila suhu semakin tinggi maka hambatan jenis semakin besar atau sebaliknya jika suhu semakin rendah maka hambatan jenis semakin kecil.

Kebalikan dari hambatan jenis alias resistivitas adalah konduktivitas. Konduktivitas berbanding terbalik dengan resistivitas, sebagaimana dinyatakan melalui persamaan di bawah :

Hambatan listrik 4

Jika dinyatakan dalam konduktivitas maka persamaan 2 berubah menjadi :

Hambatan listrik 6

Berdasarkan persamaan ini disimpulkan bahwa hambatan listrik berbanding terbalik dengan konduktivitas, jika konduktivitas konduktor semakin besar maka hambatan listrik semakin kecil atau sebaliknya bila konduktivitas konduktor semakin kecil maka hambatan listrik semakin besar.

Nilai hambatan jenis masing-masing bahan ditunjukkan pada tabel di bawah.

Hambatan listrik 8

Satuan Hambatan Listrik

Satuan tegangan listrik adalah Volt, satuan arus listrik adalah Ampere sehingga satuan hambatan listrik adalah Volt/Ampere. Volt/Ampere disebut juga Ohm disimbolkan dengan Ω, menghargai Georg Simon Ohm (1789-1854), fisikawan berkebangsaan Jerman. Selain Ohm, digunakan juga satuan kiloohm dan megaohm. 1 kiloohm (kΩ) = 1000 Ω = 103 Ω, sedangkan 1 megaohm (MΩ) = 1000.000 Ω = 106 Ω.

Alat Ukur Hambatan Listrik

Alat ukur hambatan listrik adalah ohmmeter. Alat ukur ini sudah menyatu di dalam multimeter, alat untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik dan hambatan listrik. Ohmmeter diulas secara mendalam pada tulisan tentang alat ukur listrik.

Referensi

Hambatan listrik

Rumus Hambatan Listrik

Pada tulisan tentang hukum Ohm telah diturunkan rumus yang menyatakan keterkaitan antara tegangan listrik (V), arus listrik (I) dan hambatan listrik (R). Secara matematis dinyatakan melalui persamaan :

Hambatan listrik 1

Persamaan ini menunjukkan bahwa hambatan listrik (R) berbanding lurus dengan tegangan listrik (V) dan berbanding terbalik dengan arus listrik (I). Jika tegangan listrik semakin besar maka hambatan listrik semakin besar, sebaliknya apabila kuat arus listrik semakin besar maka hambatan listrik semakin besar. Persamaan ini menjelaskan hukum Ohm hanya ketika hambatan listrik (R) bernilai konstan. Jika hambatan listrik tidak konstan maka persamaan ini tidak menjelaskan hukum Ohm tetapi menjelaskan hambatan suatu konduktor.

Pada artikel berjudul hukum Ohm telah dijelaskan juga keterkaitan antara hambatan listrik konduktor (R), hambatan jenis atau resistivitas konduktor (ρ), panjang konduktor (l) dan luas penampang konduktor (A). Secara matematis dinyatakan dalam persamaan :

Hambatan listrik 2

Berdasarkan persamaan ini disimpulkan bahwa hambatan listrik berbanding lurus dengan hambatan jenis dan panjang konduktor, tetapi berbanding terbalik dengan luas penampang konduktor. Dengan kata lain, hambatan listrik bertambah apabila hambatan jenis dan/atau panjang konduktor bertambah, sebaliknya hambatan listrik berkurang jika luas penampang konduktor bertambah.

Jika panjang konduktor (l) dan luas penampang (A) bernilai konstan maka hambatan listrik (R) bergantung hanya pada hambatan jenis (ρ). Jika hambatan jenis bertambah maka hambatan listrik bertambah, sebaliknya apabila hambatan jenis berkurang maka hambatan listrik berkurang. Nilai hambatan jenis masing-masing konduktor berbanding lurus dengan suhu, bila suhu semakin tinggi maka hambatan jenis semakin besar atau sebaliknya jika suhu semakin rendah maka hambatan jenis semakin kecil.

Kebalikan dari hambatan jenis alias resistivitas adalah konduktivitas. Konduktivitas berbanding terbalik dengan resistivitas, sebagaimana dinyatakan melalui persamaan di bawah :

Hambatan listrik 4

Jika dinyatakan dalam konduktivitas maka persamaan 2 berubah menjadi :

Hambatan listrik 6

Berdasarkan persamaan ini disimpulkan bahwa hambatan listrik berbanding terbalik dengan konduktivitas, jika konduktivitas konduktor semakin besar maka hambatan listrik semakin kecil atau sebaliknya bila konduktivitas konduktor semakin kecil maka hambatan listrik semakin besar.

Nilai hambatan jenis masing-masing bahan ditunjukkan pada tabel di bawah.

Hambatan listrik 8

Satuan Hambatan Listrik

Satuan tegangan listrik adalah Volt, satuan arus listrik adalah Ampere sehingga satuan hambatan listrik adalah Volt/Ampere. Volt/Ampere disebut juga Ohm disimbolkan dengan Ω, menghargai Georg Simon Ohm (1789-1854), fisikawan berkebangsaan Jerman. Selain Ohm, digunakan juga satuan kiloohm dan megaohm. 1 kiloohm (kΩ) = 1000 Ω = 103 Ω, sedangkan 1 megaohm (MΩ) = 1000.000 Ω = 106 Ω.

Alat Ukur Hambatan Listrik

Alat ukur hambatan listrik adalah ohmmeter. Alat ukur ini sudah menyatu di dalam multimeter, alat untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik dan hambatan listrik. Ohmmeter diulas secara mendalam pada tulisan tentang alat ukur listrik.

Referensi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "√Hambatan Jenis ⊗ Full Pembahasanya"

Posting Komentar